18 September 2009

...Dulu...

.......DULU......



Aku menyayangimu,sahabat…
Kita DULU selalu bersama-sama
Kita DULU sering menghabiskan waktu bersama-sama
Kita DULU sering pergi ke suatu tempat bersama-sama

Namun,
Kamu tiba-tiba pergi
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun
Kamu telah memilih orang lain
Sebagai sahabatmu…

Aku pun menangis
Setiap kali teringat saat bersamamu
Setiap kali teringat kita pergi bersama
Setiap kali teringat bahwa kamu selalu siap menemaniku kapan saja
Setiap kali teringat kamu menikmati harimu bersamaku

Aku mencoba menerima semuanya
Mencoba menerima bahwa kamu lebih bahagia bersamanya
Mencoba menerima bahwa kamu tidak ‘bersamaku’ lagi
Bahwa kamu tidak menjadi sahabatku lagi…

Tapi aku tetap tak kuasa
Menahan tetes airmata yang jatuh
Saat aku melihat
Betapa bahagianya kamu
Saat bersama dengan sahabatmu


Kamu bilang kamu tidak mau melukaiku
Kamu bilang tidak mampu mengutarakan alasannya
Tapi,
Kepergianmu yang tiba-tiba tanpa sepatah katapun itu
Justru menyakitiku…
Kepergianmu tanpa alasan jelas itu
Justru sangat melukai hatiku…

Apa kesalahanku padamu begitu besar,
hingga kamu tidak sanggup mengatakannya padaku?
Hingga kamu selalu menangis setiap kali hendak mengatakannya?
Hingga kamu menangis saat aku berteriak bahwa ‘aku menyayangimu,namun kamu tiba-tiba pergi!’?

Namun,
Pertanyaan itu hanya akan terus mengalir
Dalam sungai kegelapan hatiku
Yang akan terus mengalir tanpa akhir
Selama kamu tidak mampu untuk mengutarakannya…
Selama aku tidak mendengarkan langsung darimu…

Tidak ada komentar: