18 September 2009

COSPLAY


Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng, permainan video, film, penyanyi dan musisi idola.
Cosplay adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain).
Pelaku cosplay disebut cosplayer, Dikalangan penggemar, cosplayer juga disingkat sebagai layer.

Di Jepang, peserta cosplay bisa dijumpai dalam acara yang diadakan perkumpulan sesama penggemar. Penggemar cosplay termasuk cosplayer maupun bukan cosplayer sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, yaitu Amerika, RRC, Eropa, Filipina, Singapura, maupun Indonesia.

SEJARAH
Di Jepang, peragaan cosplay pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai.. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs.
Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shōjo dan film Virus. Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan.
Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980.
Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir yang senang memotret kegiatan cosplay.


Pembagian cosplay
Secara umum cosplay dinilai sama. Tetapi tak langsung dalam beberapa event yang terjadi di Indonesia sering dilakukan pembagian/kategori cosplay.
• Cosplay anime/manga. Cosplay yang berasal dari anime maupun manga. Biasanya termasuk komik dari Amerika.
• Cosplay Game. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di Game.
• Cosplay Tokusatsu. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di film Tokusatsu.
• Cosplay Gothic. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter bernuansa gelap atau Gothic. Biasanya digabung dengan Lolita.
• Cosplay Original. Cosplay yang benar-benar original tidak ada di anime, tokusatsu dan lainnya.


Di Indonesia

Pada awalnya cosplay tidak begitu banyak di kenal di Indonesia. Pada awal 2000-an, beberapa event seperti Gelar Jepang UI mengadakan Event Cosplay. Tetapi saat itu belum ada yang berminat, cosplay pertama saat itu hanyalah EO dari acara Gelar Jepang tersebut.

Di Indonesia sangat jarang ditemukan cosplayer yang mengenakan pakaian dari komik luar Asia, beberapa menggunakan tipe Eropa tetapi dikarenakan diambil dari manga bukan dari komik luar Asia.



Namun, seiring dengan berjalannya waktu, di Indonesia mulai muncul cara-cara ‘cepat’ dalam benak beberapa cosplayer yang tidak ingin bersusah payah membuat kostumnya. Beberapa dari antara mereka ada yang memperagakan kostum yang langsung jadi alias membeli dibeberapa toko yang khusus menjual kostum jadi. Selain itu, sekarang juga sudah mulai muncul kecurangan-kecurangan dalam perlombaan cosplay seperti yang terjadi dalam event Animonter Aishiteru beberapa tahun lalu di Jakarta. Kecurangan terjadi karena adanya peserta lomba cosplay yang memiliki kenalan anggota EO sehingga mereka diberi perlakuan khusus untuk dapat menang. Kecurangan yang disebutkan diatas hanyalah beberapa dari kecurangan yang pernah terjadi dalam kompetisi cosplay.

Cosplay menurut sebagian besar pecintanya di Indonesia adalah sebuah ajang untuk menunjukkan kreatifitas seseorang ataupun kelompok. Terlepas dari hal di atas tadi, cosplay adalah ‘wadah’ bagi sesama cosplayer untuk menunjukkan kebolehannya dalam memanfaatkan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kostumnya. Bahkan sesama cosplayer dapat bertukar informasi serta tips seputar pembuatan kostum yang keren dan kreatif namun hanya butuh budget yang kecil. Dalam hal tersebut, seseorang dapat memiliki lebih banyak kenalan, teman, dan pengalaman. Banyak sekali sebenarnya hal-hal positif yang dapat kita ambil dari adanya cosplay ini. Semoga dengan demikian, kreatifitas anak bangsa dapat terasah dan dapat menimbulkan daya saing yang lebih tinggi agar lebih maju.
(sumber: cosplay forum & berbagai sumber lainnya)

2 komentar:

StephaNie_91 mengatakan...

thanks bwat infonya. Keren!!

Shirahime Lucifer mengatakan...

iyaaa...
sama2... :)